
Cilegon – Aksi tawuran remaja kembali digagalkan aparat kepolisian. Tiga anak baru gede (ABG) berhasil diamankan oleh Polres Cilegon saat diduga hendak melakukan aksi tawuran di kawasan setempat. Dari tangan mereka, polisi menyita senjata tajam berupa celurit sepanjang 1,5 meter yang disembunyikan untuk digunakan dalam bentrokan.
Patroli Rutin Berujung Penangkapan
Penangkapan terjadi dalam patroli rutin yang dilakukan aparat guna menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, terutama pada malam hari yang rawan aksi kriminal. Saat menyusuri salah satu titik rawan, petugas mencurigai tiga remaja yang berkumpul dalam kondisi mencurigakan.
Setelah dilakukan pemeriksaan, ditemukan senjata tajam jenis celurit berukuran besar yang disembunyikan di sekitar lokasi. Ketiga remaja itu pun langsung dibawa ke kantor polisi untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Polisi: “Mereka Diduga Hendak Tawuran”
Kapolres Cilegon menyampaikan bahwa pihaknya masih mendalami motif ketiga remaja tersebut. Namun dugaan kuat menyebut mereka sedang bersiap melakukan aksi tawuran dengan kelompok lain. Celurit yang diamankan menjadi bukti utama rencana kekerasan tersebut.
“Kami terus intensifkan patroli malam untuk menekan potensi tawuran dan tindak kriminal jalanan. Kami juga menghimbau kepada orang tua agar lebih aktif mengawasi anak-anaknya, terutama saat malam hari,” ujar salah satu perwira Polres Cilegon.
Bahaya Tawuran dan Peran Keluarga
Aksi tawuran pelajar dan remaja telah menjadi momok di banyak wilayah urban. Selain membahayakan pelaku dan korban, tawuran juga menciptakan keresahan bagi masyarakat umum. Oleh sebab itu, peran keluarga, sekolah, dan lingkungan sangat penting dalam mencegah aksi-aksi serupa.
Kepolisian pun mengimbau masyarakat untuk segera melapor jika menemukan aktivitas mencurigakan, terutama yang melibatkan remaja dan senjata tajam.
Kesimpulan
Aksi cepat Polres Cilegon berhasil mencegah potensi tawuran yang dapat berujung fatal. Tiga ABG berhasil diamankan beserta barang bukti celurit raksasa yang diduga akan digunakan dalam bentrok antar kelompok. Upaya patroli malam dan partisipasi aktif warga menjadi kunci dalam menjaga keamanan kota dari aksi kekerasan remaja.